Ini Lah Hidayah Orang Yang Meninggal Dalam Posisi Sujud Waktu Sholat...
www.viralindterkini.com |
Ternyata Beginilah Hidayah Yg didapat Ketika Meninggal dalam posisi sujud...
Setelah membaca kisah-kisah sahabat Nabi berkaitan dengan kematian, lantas apakah kita akan menyikapi kematian sebagaimana kebanyakan orang?
Kebanyakan orang sangat takut mati. Padahal kalau dihadapi dengan ketakutan maka orang akan semakin berusaha melupakan dan menjauhinya. Orang yang takut mati, disebut Nabi telah dijangkiti penyakit wahn sebagaimana. Wahn adalah cinta dunia dan takut mati.
Semakin otang takut mati maka ia akan menjauhi kematian dan akan semakin cinta dunia, semakin dunia dicintai maka orang akan semakin malas untuk mempersiapkan bekal kematian.
Muslim yang cerdas akan merencanakan, mempersiapkan, berdoa sedemikian rupa untuk menghadapi datangnya mati. Sedangkan Muslim yang dungu ia selalu mengikuti hawa nafsu sehingga takut pada kematian bahkan lupa untuk mempersiapkan amal ketika ia tiba.
Kesadaran akan kematian, dan perencanaan akan kematian akan berpengaruh besar pada langkah hidup kita menuju kematian khusnul khatimah. Kematian yang didambakan setiap orang ketika dijemput malakul maut (malaikat maut) menuju kehidupan yang abadi. Akhir yang baik merupakan titik final dan penentuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Semoga kita semua dimatikan Allah dan kelak menghadapNya dengan keadaan akhir yang terbaik (khusnul Khatimah).Wallahu a`lam bis shawab.
Ternyata Beginilah Hidayah Yg didapat Ketika Meninggal dalam posisi sujud...
Kematian merupakan sebuah kemestian. Siapa saja dan apa saja pasti akan mendapatkan pergiliran datangnya kematian. Baik orang beragama maupun tidak beragama sekalipun.
Kematian menggambarkan akhir dari titik perjuangan dunia. Kematian merupakan detik-detik yang menentukan seseorang akan mendapat penghargaan apa kehinaan.
Sangat jarang orang yang bermimpi bagaimana seharusnya kelak ia mati, karena yang terbayang jika disebut kata ‘kematian’ yang ada di benaknya hanyalah rasa takut dan ngeri.
Padahal pada batas tertentu manusia diberi kemudahan Allah Subhanahu Wata’ala memperisiapak jauh hari dalam kondisi apa dan bagaimana kita akan mengahiri hidup ini. Hanya saja, yang tak kalah penting, kematian berkaitan dengan takdir Allah Subhanahu Wata’ala.
Manusia hanya bisa berdoa pada Allah agar bisa dimatikan dalam kondisi yang terbaik. Sebagai Muslim tentu saja menginginkan mati dalam kondisi khusnul khatimah (akhir yang baik). Supaya kematian tidak hanya sekadar sebagai sesuatu yang menakutkan dan mengerikan, maka kematian seharusnya dijadikan sebagai ‘kesadaran diri’. Setiap kali melakukan sesuatu hendaknya dipikir terlebih dahulu bahwa apa yang dilakukan ada kaitannya dengan kematian terbaiknya? Alangkah indahnya jika kita mati dalam kondisi syahid, di mana banyak sekali yang mengantar jenazah kita ke pemakaman dengan derai air mata kehilangan. Laiknya ulama-ulama besar semacam Ibnu Taimiyah, Ibnu Al-Jauzi, Ibnu Qayyim, Ibnu Hajar dan lain sebagainya yang diantarkan oleh beribu-ribu orang.
Coba kita luangkan waktu sejenak untuk melihat pada lembaran sejarah emas sahabat Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wasallam. Mereka merupak generasi yang sama sekali tidak takut mati. Mereka punya pendirian: “Mengapa kita takut mati sedangkan kematian itu pasti, yang terpenting ialah apa yang kita persiapkan sebelum kematian datang.”
Maka jangan heran jika pada lembaran sejarah emas mereka banyak didapati orang yang bukan hanya tak takut sama mati, namun menjadikan kematian sebagai kerinduan; menjadikan kematian sebagai pelipur lara dunia yang sungguh fana.
Di antara mereka sangat rindu dengan kematian. Bukan sekadar kematian tapi kematian yang luar biasa yaitu mati ‘syahid’.
Khusnul Khatimah
Setelah membaca kisah-kisah sahabat Nabi berkaitan dengan kematian, lantas apakah kita akan menyikapi kematian sebagaimana kebanyakan orang?
Kebanyakan orang sangat takut mati. Padahal kalau dihadapi dengan ketakutan maka orang akan semakin berusaha melupakan dan menjauhinya. Orang yang takut mati, disebut Nabi telah dijangkiti penyakit wahn sebagaimana. Wahn adalah cinta dunia dan takut mati.
Semakin otang takut mati maka ia akan menjauhi kematian dan akan semakin cinta dunia, semakin dunia dicintai maka orang akan semakin malas untuk mempersiapkan bekal kematian.
Muslim yang cerdas akan merencanakan, mempersiapkan, berdoa sedemikian rupa untuk menghadapi datangnya mati. Sedangkan Muslim yang dungu ia selalu mengikuti hawa nafsu sehingga takut pada kematian bahkan lupa untuk mempersiapkan amal ketika ia tiba.
Kesadaran akan kematian, dan perencanaan akan kematian akan berpengaruh besar pada langkah hidup kita menuju kematian khusnul khatimah. Kematian yang didambakan setiap orang ketika dijemput malakul maut (malaikat maut) menuju kehidupan yang abadi. Akhir yang baik merupakan titik final dan penentuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Semoga kita semua dimatikan Allah dan kelak menghadapNya dengan keadaan akhir yang terbaik (khusnul Khatimah).Wallahu a`lam bis shawab.
0 Response to "Ini Lah Hidayah Orang Yang Meninggal Dalam Posisi Sujud Waktu Sholat..."
Posting Komentar